Menurut seorang pengurus kelenteng, Cioko Sendiri merupakan upacara penghormatan kepada arwah para leluhur. Dalam kepercayaan Tionghoa, pada tanggal tersebut, gerbang akherat dibuka lebar-lebar. Arwah-arwah yang mati secara tidak wajar dapat meminta pertolongan kepada saudara-saudaranya yang masih hidup. Versi lain menyatakan pada tangal tersebut gerbang neraka dibuka dan setan-setan pun turun kebumi.Manusia yang masih hidup berusaha memberi makan mahluk-mahluk halus (setan) tersebut supaya tidak mengganggu arwah leluhur dan orang tua mereka yang sudah meninggal.
Biasanya Sebuah panggungdengan tinggi kurang lebih 3 meter didirikan dihalamankelenteng. Diatasnya disajikan berbagai macam bahan makanan yang nantinya akan di perebutkan. Terdiri dari beras,mie instan dan buah-buahan. Namun tahun ini acara tersebut ditiadakan. Acara rebutan Cuma dilakukan secara simbolis saja diatas meja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar